Senin, 29 Agustus 2016

Progrest

Berbicara masalah progres terlalu dini untuk mengupasnya, namun disisi lain Nilai dari progrest itu kadang tidak ada.
Inilah gejolak kehidupan " bertahan atau berhenti tanpa andil sedikitpun"
Secara gamblang kita bisa melihat kinerja dan hasil yang kita peroleh sedangkan nilai mata uang setiap orang jauh dari yang kita bayangkan.

UMR ( Upah Maximum Regional ) bisa kita lihat kalau tidak 1 atau 2 juta per/orang yang berkerja ditempat benafit selain itu yang dibawahnya atau  3 juta /org kalau dia jadi Manager di sebuah perusahaan.

Lain halnya bila kita bandingkan dengan Nilai Valuta Asing yang kadang bisa beranjang kapan saja.
atau dengan istilah lain dengan KURd. belum lagi dengan pemain" dilapangan yang kadang memainkan harga semaunya.

Gejolak yang mesti dirisau oleh setiap individual.
"Bukan memberi makan kambing yang lapar tapi  malah memberi kesempatan  dan bahkan membatu Lembu yang kenyang di pasar"
  
Siapa yang akan peduli hal sepele ini........????
Itu pertanyaan yang di lantunkan oleh seorang sarjana muda yang lagi bertarung sejalan kerasnya dunia  menapak dalam keterpurukan sejalan dengan Pelitnya kehidupan atau ketinggalan dalam system asing/tehnologi yang semakin pesat.
  
Pertanyaaannya Sampai kapan progrest ini akan berkembang tanpa ada andil" dari Pemuka" ahli dan konsep-konsep yang bisa membantu masyarakat secara umum dan individual sarjana-sarjana yang lain yang ada di daerah kita khususnya dan umumnya disetiap wilayah yang ada di Pelosok  penjuru Indonesia.


 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger